Rabu, 20 November 2013

Makalah Bahan Simakan Yang Menarik



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi dan komunikasi baik dengan alam lingkungan dengan sesamanya maupun dengan Tuhannya.
Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa aktif, kreatif, produktif dan resetif apresiatif yang mana salah satu unsurnya adalah keterampilan menyimak yang bertujuan untuk menangkap dan memahami pesan ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.
Dengan demikian menyimak sangat penting dalam proses belajar mengajar, oleh karena itu kami akan mencoba menyusun konstribusi ilmu menyimak dalam peningkatan mutu KBM di sekolah dasar.

B.     Perumusan Masalah
Dalam pembahasan makalah ini kami akan memfokuskan pada beberapa masalah di bawah ini:
1.      Perbedaan antara Duolog dan Dialog
2.      Hakikat Perhatian
3.      Perhatian dalam Komunikasi
4.      Faktor yang mempengruhi perhatian Menyimak
5.      Mengapa kita Menyimak?, apa yang menarik perhatian kita

C.    Batasan Masalah
Dalam batasan masalah ini kami akan membatasi masalah tentang Memilih bahan simakan yang menari
D.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui cara pemilihan bahan simak yang menarik perhatian


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Duolog dn Dialog
Kita dapat menggunakan konsep Abraham Kaplan mengenai duolog  sebagai lawan dari Dialog. Duolog  merupakan suatu situasi kelompok dua orang atau kelompok kecil dimana masing-masing memperoleh giliran berbicara tetapi tidak seorangpppun menyimaknya. Kita dapat menemui contoh-contoh Duolog  di sekolah, rumah, mesjid dan  pemerintahan. Sementara satu orang berbicara dan yang lainnya sibuk berfikir atau merenung. Bukan mengenai apa yang dikemukakan pembicara tetapi justru mengenai apa yang akan menjadi response mereka nanti.
Sebaliknya Dialog yang sejati melibatkan penyimakan kepada orang lain seperti halnya pada diri sendiri. Dialog menuntut ancangan atau pendekatan terbuka, suatu kesudian menaruh perhatian kepada orang lain dan memberi response secara sopan kepada mereka tanpa latihan dan ulangan. Kegunaan dialog  ini sangat terasa dalam kehidupan modern, terlebih dalam bidang politik antar Negara.
B.     Hakikat Perhatian
Perhatian adalah suatu proses penyeleksian dari berbagai ragam stimuli sebuah stimulus yang penting bagi sesorang pada saat tertentu.
Berikut ini kita bicarakan beberapa diantara teorri- teori yang berkenaan dengan perhatian
1.      Teori Seleksi Responsi
Teori ini adalah buah pikiran Anthoni Deutsch dan Diana Deutch. Dalam teori ini, seleksi dikaitkan lansung dengan kepentingan stimulus. Semekin penting stimulus kepada penerima, semakin kuat juga reaksinya, dan kekuatan reksi terhadap suatu stimulus menentukan seleksi.
2.      Teori Saringan
Teori ini dikembangkan oleh Donald Broadbent. Cara kerja teori ini adalah informasi memasuki system melalui sejumlah saluran parallel. Informasi itu disimpan dalam waktu terbatas didalam sebagian ingatan yang dikenal sebagai bank ingatan jangka pendek. Disana suatu system saringan mengambil alih dan menyeleksi satu dari stimulus- stimulus itu, yang kemudian diijikan berjalan masuk ke saluran kapasitas terbatas.
3.      Teori Seleksi Masukan
Teori ini dikembangkan oleh Anne M. Treisman, agak bersamaan dengan teori filter Broadbent, tetapi jauh lebih eksplisit mengenai kaidah- kaidah yang mengendalikan tindakan saringan itu. Seperti  juga halnya Broadbent, Treisman melihat garis- garis stimulus yang sejajar, atau masukan, menglir kedalam pribadi seseorang. Masukan itu (pesan, informasi dan data) kemudian dianalisis berdasarkan sifat- sifat fisiknya (kenyaringan, tekanan, warna, luas, dan ukuran).

C.    Perhatian dalam Komunikasi
Kita hendaknya menyadari benar-benar bahwa komunikasi lisan yang tepat guna tergantung kepada pengirim, penerima, dan tanggapan terhadap pesan-pesan lisan. Selanjutnya penerimaan dan response tergantung pada perhatian. Jadi, tidak mungkin memisahkan perhatian dari komunikasi efektif. Akan tetapi hal yang mungkin menganalisis bagian yang dimainkan perhatian dalam proses komunikasi dan menunjukan dengan tepat beberapa cara bahwa masalah- masalah perhatian mempengaruhi arah dan hasil atau akibat komunikasi itu.

D.    Faktor Pemengaruh Perhatian Menyimak
Keterampilan menyimak yang baik sangat sangat pening bagi komunikasi lisan yang efektif, kita harus mulai sedini mungkin menentukan cara cara khusus untuk meningkatkan keterampilan ini.  Akan tetapi sebelum kita melakukan hal ini, kita harus mencoba memahami factor- factor yang dapat mempengaruhi perhatian menyimak, diantaranya:


1.      Faktor Fisik
Kondisi fisik seseorang penyimak merupakan faktor penting yang turut menetukan keefektifan serta kualitas keaktifannya dalam menyimak. Lingkungan fisik juga mungkin sekali turut bertanggung jawab atas ketidakefektifan menyimak seseorang.
2.      Faktor Psikologis
a.       Faktor-faktor ini antara lain mencakup masalah-masalah:
Prasangka dan kurangnya simpati terhadap pembicara.
b.      Keegosentrisan dan kewajiban terhadap minat-minat pribadi serta masalah-masalah pribadi.
c.       Kepicikan kurang luas pandangan
d.      Kebosanan atau tidak ada perhatian pada subjek
e.       Sikap yang tidak layak terhadap sekolah, guru, subjek.
3.      Faktor Pengalaman
Faktor pengalaman merupakan hasil pertumbuhan, perkembangan pengalaman kita sendiri. Faktor pengalaman mempengaruhi dalam menyimak seperti penguasaan kosa kata
4.      Faktor Sikap
Faktor sikap terdiiri dari 2 yaitu sikap menerima dan sikap menolak. Orang yang bersikap menerima akan menerima hal-hal yang menraik saja. Sedangkan orang yang bersikap menolak akan menolak hal-hal yang tidak menarik dan tidak menguntungkan.
5.      Faktor Motivasi
Kalau motivasi kuat maka untuk mengerjakan sesuatu yang diharapkan akan berhasil. Motivasi ini erat juga berkaitan dengan pribadi seseorang.
6.      Faktor Jenis Kelamin
Dari beberapa penelitian, beberapa pakar menarik kesimpulan bahwa pria dan wanita pada umumnya mempunyai perhatian yang berbeda, dan cara mereka memusatkan perhatian pada sesuatu pun berbeda pula.


7.      Faktor Lingkungan
Lingkungan Fisik yaitu agar siswa dapat mendengar dan menyimak dengan baik tanpa ketegangan dan gangguan. Lingkungan Sosial yaitu agar siswa dapat mengekpresikan ide-ide mereka.
8.      Faktor Peranan dalam Masyarakat
Peranan dalam masyarakat yaitu sangat penting dalam menyampaikan informasi kita harus mendengarkan ceramah/pidato yang disampaikan.

E.     Mengapa Kita Menyimak?
1.      Menyimak demi Kenikmatan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali bahan simakan yang dapat memberi kesenangan, kegembiraan, kenikmatan kepada kita. Ada pakar yang mengatakan bahwa menyimak akan terasa menguntungkan bila :
a.       Duduklah secara menyenangkan
b.      Usahakanlah adanya suatu sikap yang reseptif
c.       Gunakanlah imajinasi dan empati
d.      Periksalah secara kritis reaksi-reaksi diri sendiri
2.      Menyimak demi Pemahaman
Menyimak pemahaman menuntut suatu pemetikan tema atau pesan tertentu dan terarah, suatu perasaan mengenai keseluruhan strukturnya, pemahaman pengertian-pengertian istilah pengenalan atas jenis-jenis materi penunjang, suatu perasaan untuk membedakan yang lebih penting dalam pembicaraan itu, dan juga suatu penafsiran bagaimana caranya sang pembicara menyesuaikan ide, sikap, keyakinan, dan nilainya dengan/terhadap penyimak. Ada beberapa langkah-langkah pencegahan dalam menyimak pemahaman, antara lain:
a.       Kenalilah ide-ide utama atau gagasan pokok sang pembicara
b.      Kenalilah struktur atau susunan butir-butir pokok yang dominan
c.       Periksalah secara kritis perincian-perincian yang dipakai untuk mengembangkan serta menunjang ide-ide pokok
d.      Hubungkanlah ide-ide pokok pembicara dengan kepercayaan, sikap, nilai-nilai, dan perilaku Anda/perilaku diri sendiri
3.      Menyimak demi Penilaian
Dalam kegiatan menyimak evaluatif ini, kita selaku penyimak harus mampu memberikan penilaian, pendapat, keputusan, dan komentar yang kritis terhadap materi pembicaraan.

F.     Bahan Simakan Yang Menarik Perhatian
1.      tema harus up-to-date
2.      tema terarah dan sederhana
3.      tema dapat menambah pengalaman dan  pemahaman
4.      tema bersifat sugestif dan evaluative
5.      tema bersifat motifatif
6.      pembicaraan harus dapat menghibur
7.      bahasa sederhana mudah dimengerti
8.      komunikasi dua arah


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari makalah ditas dapat kita simpulkan bahwa :
1.      kita hendaknya menyadari benar benar bahwa komunikasi lisan yang tepat guna tergantung kepada pengirim, penerima, dan tanggapan terhadap pesan-pesan lisan. Selanjutnya penerimaan dan response tergantung pada perhatian. Jadi, tidak mungkin memisahkan perhatian dari komunikasi efektif
2.      Perhatian adalah suatu proses penyeleksian dari berbagai ragam stimuli sebuah stimulus yang penting bagi sesorang pada saat tertentu.
3.      Keterampilan menyimak yang baik sangat sangat pening bagi komunikasi lisan yang efektif, kita harus mulai sedini mungkin menentukan cara cara khusus untuk meningkatkan keterampilan ini.
B.     Saran
1.      Maha siswa dianjurkan untuk dapat memahami materi yang telah diberikan oleh dosen pembimbing, khususnya mata kuliah menyikak
2.      Mahasiswa dianjurkan untuk tidak bermalas- malasan dalam pembuatan tugas, baik itu tugas individu atau kelompok.
3.      Dosen pembimbing diharapkan tidak bosan- bosa mengulang dalam penyampaian materi



DAFTAR PUSTAKA


1.      Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.
2.      Kamidjan dan Suyono. 2000. Menyimak. Depdiknas. Ditjen Dikdasmen
Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
3.      Tarigan, Djago. 1984. Menyimak sebagai Suatu Aspek Keterampilan
Berbahasa
. Departemen P dan K. Ditjen Dikdasmen. PPPG Bahasa.
4.      Underwood.1990. Teaching Listening. London: Longman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar